DAYA tarik Liga 1 musim depan
diyakini makin kuat. Hal itu tidak lepas dari promosinya tiga tim tradisional
Perserikatan dengan basis suporter besar dan loyal seperti Persebaya Surabaya,
PSMS Medan, dan PSIS Semarang. Persaingan diyakini akan kian kompetitif.
<
''Dengan melihat basis suporter
yang dimiliki tiga tim yang baru promosi, kami pikir ini adalah berkah bersama
untuk sepak bola tanah air,'' kata Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono kemarin
(29/11). ''Jadi, agar bisa memberikan banyak manfaat, berkah ini harus dikelola
dengan baik dan itulah tanggung jawab bersama,'' lanjutnya.
<
Joko menjelaskan, industri sepak
bola tanah air mengalami transformasi sejak 2008. Mayoritas klub hanya bisa
mengandalkan suntikan dana segar dari anggaran pendapatan dan belanja daerah
(APBD), tetapi kini mulai menerapkan fan
club development seperti yang dipraktikkan klub-klub modern.
<
Dengan begitu, lanjut dia,
klub-klub yang memiliki basis suporter sangat besar di negeri ini secara
otomatis berpeluang survive dalam tantangan zaman. ''Sebab, logikanya, meski
ada tim yang besar dan dipenuhi pemain-pemain hebat, kalau tidak ada yang
menonton, buat apa?'' ujarnya.
<
Menurut pria asal Ngawi, Jawa
Timur, tersebut, dengan hadirnya Persebaya, PSMS, dan PSIS, dipastikan denyut
nadi sepak bola tanah air bakal kian hidup. Sebab, selain ketiganya memiliki
basis suporter yang besar dan loyal, dipastikan jumlah rivalitas antarklub
makin bertambah banyak. Mereka menjadi magnet baru di Liga 1.
<
Arema FC, misalnya, yang beberapa
musim terakhir tampil dingin seperti kehilangan gairah berkompetisi pasti akan
kembali bangkit mempersiapkan skuadnya lebih baik lagi. Sebab, musim depan
mereka harus berhadapan dengan rival utamanya, Persebaya, yang promosi dengan
status juara Liga 2.
<
''Dalam sepak bola, rivalitas di
level fans itu sejatinya adalah harta karun sepak bola itu sendiri. Atmosfer
sepak bola di Eropa, Amerika, dan negara-negara lain sudah membuktikannya,''
jelas dia. ''Hanya, motif rivalitas yang masih dipenuhi dengan perkelahian di
jalan menjadi adu kreativitas di antara mereka. Rivalitas suporter negeri ini
sudah saatnya naik level,'' tegasnya.
<
Persaingan tentu saja bakal makin
menarik. Sebab, musim depan tercatat ada 10 tim yang pernah menjadi juara sejak
era Perserikatan dan Liga Indonesia hingga sekarang yang ambil bagian. Mereka
adalah Bhayangkara FC, PSM Makassar, Persija Jakarta, Persipura Jayapura, Arema
FC, Sriwijaya FC, Persib Bandung, Persebaya, PSMS, dan PSIS.
<
Pelatih PSMS Djajang Nurdjaman
meyakini, tiga tim baru di Liga 1 nanti tidak sekadar numpang lewat. ''Tinggal
menambah beberapa pemain lagi. Pemain asing, misalnya, yang sesuai regulasi.
Saya yakin, pasti PSMS, Persebaya, atau PSIS bakal menghadirkan kejutan,''
katanya. (ben/rid/c14/ham)
<
Para Juara Era Perserikatan di
Liga 1
<
Musim depan, dari sembilan klub
yang pernah juara pada era Perserikatan, ada enam yang berada di Liga 1. Itu
menyusul promosinya Persebaya Surabaya, PSMS Medan, dan PSIS Semarang. Berikut
klub-klub yang pernah juara Perserikatan dan bermain di Liga 1 musim depan. (*)
<
Persija Jakarta
<
Juara: 9 kali (1931, 1933, 1934,
1938, 1954, 1964, 1971-1973, 1973-1975, 1978-1979)
<
Persebaya Surabaya
<
Juara: 6 kali (1941, 1950, 1951,
1952, 1978, 1987-1988)
<
Persib Bandung
<
Juara: 5 kali (1937, 1961, 1986,
1989-1990, 1993-1994)
<
PSMS Medan
<
Juara: 5 kali (1967, 1969-1971,
1973-1975, 1983, 1985)
<
PSM Makassar
<
Juara: 5 kali (1957, 1957-1959,
1965, 1966, 1991-1992)
<
PSIS Semarang
<
Juara: 1 kali (1986-1987)
<
Story provided by Jawa Pos