POLEMIK Transfer Matching System
(TMS) antara Persebaya Surabaya dengan Bhayangkara FC (BFC) mulai menemui titik
terang. Persebaya bersama seluruh klub kontestan Liga 1 2018 mendapat undangan
untuk hadir pada Professional Football Administration Workshop, yang digelar di
kantor pusat PSSI, di Jakarta, 19-24 Desember mendatang.
<
Penyelenggaraan Professional
Football Administration Workshop atau Pelatihan Administrasi Sepak Bola
Profesional digeber PSSI untuk meningkatkan kualitas selama aktivitas transfer
pemain (baik lokal maupun asing). Terutama bagi klub-klub peserta Liga 1 dalam
mempersiapkan diri menjelang dimulainya kompetisi musim 2018.
<
Masing-masing klub wajib mengirim
dua orang perwakilannya yang ditunjuk sebagai pengelola akun TMS. Setiap klub,
mendapat kesempatan meng-input TMS sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh
PSSI. Persebaya sendiri yang berstatus tim promosi, dijadwalkan pada hari Rabu
(20/12).
<
Agenda ini penting bagi
kelancaran transfer pemain yang
dilakukan Persebaya untuk menyambut kompetisi Liga 1 musim depan. Sebab, tanpa
TMS Persebaya terancam tidak bisa mendaftarkan pemain asing yang sudah
dikontrak untuk tampil kompetisi.
<
"Kami (manajemen Persebaya)
memang sudah menunggu-nunggu (undangan) ini. Walau sejak awal kami berpikir
positif terhadap PSSI, kalau masalah TMS ini pasti akan dituntaskan dengan
baik," ujar Chairul Basalamah, manajer tim Persebaya.
<
"Alhamdulillah kami sudah
terima undangan resmi dari PSSI. Jadi, Insya Allah polemik berkaitan TMS ini
mestinya sudah selesai," sambung pria yang akrab disapa Abud ini.
<
Seperti diketahui, isu berkaitan
dengan TMS sempat menjadi perdebatan
publik. Itu karena akun TMS Persebaya Surabaya di FIFA, digunakan oleh juara
Liga 1 2017, Bhayangkara FC.
<
Selain menggelar pelatihan, induk
sepak bola tanah air juga mengadakan diskusi dengan manajemen klub-klub Liga 1.
Penggunaan FIFA Transfer Matching System, prosedur permohonan International
Transfer Certificate dan pelaksanaan alih status pemain menjadi bahasan diskusi
PSSI. (*)
<