PERSEBAYA
Surabaya dan tim-tim Liga 1 lain bisa dituntut memiliki barisan pemain yang
komplet dan berlapis di tahun 2018. Jadwal pertandingan berpotensi superpadat,
karena Piala Indonesia dijadwalkan berlangsung berbarengan dengan Liga 1. Belum
lagi adanya agenda event olahraga besar lain - khususnya Asian Games-- yang bisa
mempengaruhi jadwal.
Persebaya pun terus menambah
kekuatan jelang tampil di kompetisi Liga 1. Yang terbaru, tim dengan julukan
Green Force ini baru saja mendapatkan tanda tangan empat pemain anyar.
Istimewanya, semua rekrutan baru tersebut adalah Arek Suroboyo Asli.
Siapa saja empat wajah baru di
skuad besutan Angel Alfredo Vera itu? Dua di antaranya adalah anak para legenda
Persebaya. Yang pertama gelandang serang Fandi Eko Utomo, sulung dari Yusuf Ekodono, mantan mesin gol Persebaya di
era 1990-an. Kedua adalah Stefano Alexander Pietersz di posisi kiper, putra
dari legenda Persebaya Ronald Pieters.
Lalu ada Jossa Andika Dwi Pratama,
winger jebolan klub internal Persebaya, Indonesia Muda, yang baru berusia 17
tahun. Kontrak Stefano dan Jossa sama-sama sebagai pemain magang, tapi sangat
mungkin keduanya bisa ikut berkontribusi di pertandingan seperti yang dilakukan
Adam Maulana tahun lalu.
Selain mereka, Arthur Daniel Irawan,
bek yang pernah berkostum Persija Jakarta dan Borneo FC juga sudah resmi
berkostum Persebaya. Arthur memang lahir di Surabaya, 24 tahun lalu.
Menurut Chairul Basalamah, manajer
Persebaya, keempat pemain itu sudah mendapatkan rekomendasi langsung dari sang
pelatih, Angel (baca: Anhel) Alfredo Vera. “Stefano, Jossa dan Arthur sudah
lama berlatih bersama kami. Selama program latihan, mereka telah bekerja keras
dan sangat disiplin. Ketiganya berhasil meyakinkan pelatih bahwa mereka bisa
memberikan kontribusi lebih bagi tim. Sementara Fandi telah memiliki banyak
pengalaman bersama klub-klub profesional tanah air," kata Chairul, yang akrab
disapa Abud.
Alfredo Vera menegaskan, semua
pemain itu punya potensi untuk dikembangkan. Khusus mengenai Arthur, sang
pelatih berkomentar: “Dia baru bergabung dengan kami, dan memang butuh waktu
untuk bisa belajar dengan sistem kami. Tapi kalau saya lihat, kualitas dia
tidak begitu jauh dengan pemain lain, dan dia bisa membantu tim."
Lebih
jauh, Abud menambahkan kalau Persebaya memang sedang membutuhkan banyak pemain
muda potensial. “Agar bisa tampil maksimal tahun ini, kami harus menyiapkan tim
yang kuat dengan jumlah pemain ideal. Tim-tim lain di Liga 1 bahkan ada yang
mempersiapkan dua tim menghadapi kompetisi tahun ini," tandasnya.
Memang, ada beberapa tim yang
memutuskan untuk mempersiapkan satu tim utama dan satu tim pelapis jelang musim
depan. Di antaranya Persija Jakarta, Bali United FC, dan Borneo FC. Bahkan, di
Piala Presiden 2018, Bali dan Borneo memutuskan untuk menurunkan skuad kedua.
Banyaknya pemain Persebaya dengan
usia relatif muda itu juga untuk menjalankan visi Presiden Klub Azrul Ananda
untuk 1, 3, dan 5 tahun ke depan. Dalam program masa depan, pemain bukan hanya
untuk tahun ini, tapi juga disiapkan untuk masa depan. Dan Persebaya harus
memiliki atmosfer internal yang positif dan asyik, yang bisa membantu pemain
untuk berkembang. (*)