ADA yang berbeda dengan Kompetisi Internal Persebaya musim 2018. Tidak ada lagi pemain uzur yang boleh ikut berkompetisi. Itu karena sejak musim ini diberlakukan batasan ketat usia pemain. Masing-masing klub, baik yang berlaga di kasta tertinggi (Seri A), maupun Seri B, hanya diperbolehkan memakai jasa pemain maksimum berusia 23 tahun.
“Regulasi soal batasan usia maksimum ini tak lain karena mandat dari manajemen baru Persebaya, yang sangat concern terhadap pembinaan potensi pemain muda bagi masa depan Persebaya," ujar Saleh Hanifah, Direktur Amatir Persebaya.
Musim sebelumnya, kebijakan terhadap batasan usia masih agak ’lunak’. Masing-masing klub saat itu diperbolehkan mendaftarkan maksimum lima pemain dengan usia lebih dari 23 tahun. Namun, dari hasil evaluasi, regulasi tersebut dinilai kurang tepat sasaran. Karena itu, saat rapar kerja di Trawas, November 2017 lalu, disepakati batasan usia maksimum 23 tahun.
“Ke-20 klub anggota menyepakati, bahwa Kompetisi Internal Persebaya adalah ajang untuk pembinaan atau memproduksi pemain-pemain muda. Bukan ajang bagi pemain yang seharusnya dari segi usia sudah berkompetisi di level profesional," sambung Saleh.
Dampak dari regulasi batasan usia ini, banyak wajah-wajah fresh yang mulai tampak setiap sore di Lapangan Persebaya, Karanggayam. “Dari pantauan kami, sekarang klub-klub anggota berlomba-lomba mendaftarkan pemain yang usianya masih belasan tahun. Ini tentu sangat positif. Insya Allah stok pemain untuk tim senior Persebaya beberapa tahun ke depan tidak akan kekurangan," lanjut Saleh.
Saleh belum bisa menyebutkan berapa rasio usia rata-rata pemain yang berlaga di Kompetisi Internal Persebaya musim 2018 ini. Sebab, batas pendaftaran pemain masih dibuka hingga memasuki pekan ke-4 putaran kedua nanti. (*)