PELAJARAN berharga dipetik Persebaya Surabaya. Kemarin malam (4/3) tim polesan Iwan Setiawan itu menderita kekalahan pertama di Dirgantara Cup setelah ditekuk Cilegon United 1-2.
Meski kalah, tim berjuluk Green Force itu tetap lolos ke semifinal dengan status juara grup B. Persebaya unggul selisih gol dari Cilegon yang menjadi runner-up. Di semifinal, Persebaya akan berduel dengan Persibo Bojonegoro yang menjadi runner-up grup A. Adapun Cilegon berhadapan dengan PSMP Mojokerto.
"Tidak apa-apa. Kekalahan ini bagus bagi kami. Sebab, kami jadi jelas celah mana yang harus ditambal," kata Iwan. Salah satu celah yang dimaksud Iwan ada di lini belakang. "Kerja sama mereka belum terlalu padu," lanjut dia.
Senada dengan Iwan, Presiden Klub Persebaya Azrul Ananda juga mengapresiasi perjuangan Green Force. Menurut dia, Dirgantara Cup adalah latihan mental untuk semua, termasuk manajemen.
"Akhirnya kita merasakan kekalahan pertama. Tetap salut kepada tim pelatih yang tetap menggunakan turnamen ini sebagai ajang uji coba mengejar target yang lebih tinggi. Berani merotasi pemain, bukan sekadar mengejar kemenangan," ucap Azrul Ananda.
Beberapa nama yang akrab menghuni starting line-up, misalnya Mat Halil, Dimas Galih, Oktavianus Fernando, Sidik Saimima, dan Andri Muliadi, memang tidak ambil bagian kemarin. Meski demikian, Persebaya justru berhasil unggul dulu melalui gol cepat Irfan Jaya pada detik ke-40. Ditariknya gelandang Thaufan Hidayat pada menit ke-61 dan digantikan penyerang Rachmat Afandi membuat Persebaya berganti formasi. Dari 4-2-3-1 menjadi 4-3-1-2.
Trio lini tengah Ridwan-Abu Rizal Rodeg-Misbakhus Solikin ternyata tampil kurang maksimal. Gol penyeimbang akhirnya lahir melalui tandukan Jalwandi yang memanfaatkan kendurnya marking duo bek tengah Rahmat Juliandri dan M. Syaifuddin pada menit ke-72. Dua belas menit berselang, wasit Ikhsan menunjuk titik putih setelah Rahmat handsball. Jalwandi yang menjadi eksekutor menuntaskan tugas dengan baik.
Semenit kemudian Persebaya sebenarnya mendapat kans menipiskan skor via titik putih setelah Septian Andriansyah handsball. Namun, Solikin yang diplot sebagi eksekutor gagal. "Terima kasih sebesar-besarnya kepada para suporter yang terus memberikan dukungan. Salut dan terharu melihat dukungan dan apresiasi mereka," sambung Azrul. (io/c4/ttg)
Story provided by Jawa Pos