PEDRO Henrique Cortes Oliveira Gois adalah salah satu pemain yang doyan petualang. Itu bisa dilihat dari total sebelas klub yang sudah dia perkuat saat usianya masih 26 tahun. Menurut striker asal Brasil itu, gen doyan tantangan dan petualang tersebut turun dari kakeknya yang tidak lain adalah seorang tentara Brasil di era perang dunia kedua.
"Kakek saya seorang tentara yang pernah bertugas di beberapa negara. Salah satunya di Timor Leste," ungkap Pedro. "Kakek saya bertugas sangat lama di sana, dan kemudian menikah dengan gadis Timor Leste dan kembali bersama orang yang menjadi nenek saya itu ke Brasil. Tapi, peristiwa itu sudah sangat lama, berpuluh puluh tahun lalu," jelasnya.
Pemain yang saat ini menjalani trial bersama Green Force -- julukan Persebaya -- itu menambahkan, dari pengalaman kakeknya menjadi tentara tersebut menjadi alasan kuat dia bisa mengantongi paspor Timor Leste. "Tapi, saya baru pertama kali ke Timor Leste saat usia 20 tahun. Itu pun, hanya tinggal sekitar tujuh sampai sembilan bulan di sana," ucapnya.
Selain gandrung berpetualang, Pedro ternyata juga memiliki jiwa entrepreneur sangat tinggi. Saat ini, bersama sang istri, Alexandra Rose asal Jerman, keduanya menjalani bisnis coffee shop khas Brasil di Pattaya, Thailand. Semua bahan baku yang mereka jual di cafe tersebut, didatangkan langsung dari negara asal Pedro, Brasil.
"Kami menjalani usaha itu (Cafe, Red) selama dua tahun terakhir. Kalau lagi lowong, saya sendiri yang meracik kopi untuk pelanggan," ujar ayah dari John Rose (3) itu. "Tapi, saat ini cafe kami sedang diurus oleh ayah mertua saya. Kebetulan, dia juga sangat menyukai kopi dan kami bekerja sama," jelasnya.
Sarat pengalaman di lapangan hijau serta memiliki jiwa wirausaha tinggi yang dimiliki oleh Pedro tersebut, langsung mendapat sambutan positif dari manajemen. Manajer Persebaya, Chairul Basalamah mengatakan, Pedro adalah tipe pemain jenius. "Dan, Persebaya membutuhkan pemain dengan karakter seperti Pedro," ujar Chairul. (*)