SENYUM terus terpancar dari wajah Azrul Ananda sembari berjalan cepat kedalam lapangan setelah Persebaya Surabaya memastikan kemenangan lewat drama adu penalti 1-1 (5-4) melawan Madura United di Stadion Batakan, Balikapan, tadi malam (24/2). Presiden klub Green Force --julukan Persebaya -- itu lantas memberikan selamat dengan menyalami dan memeluk hangat pemain dan pelatih.
Azrul mengaku sangat puas atas hasil positif itu. Apalagi, sepanjang pertandingan, Rendi Irwan dan kawan-kawan menunjukan karakter Suroboyan dengan terus bermain fight dengan terus memberikan tekanan ke gawang lawan. Bahkan, saat terpaksa bermain dengan 10 pemain di babak kedua akibat Sidik Saimima terganjal kartu merah pun, semangat Suroboyan itu tak surut.
"Meski tadi (malam, Red) kami kalah pun, saya sudah lega dan bangga punya tim yang dihuni oleh pemain pemain muda terbaik seperti mereka," kata Azrul. "Karena tidak gampang punya tim seperti ini, punya semangat tinggi, berani figh. Kan kalau timnya tidak fight yang bingung sudah pasti bosnya," tegasnya.
Selain itu, pria berusia 40 tahun itu juga memberikan apresiasi atas keberanian pelatih Angel Alfredo Vera yang berani bereksperimen untuk menurunkan pemain-pemain muda full local sebagai starter. Bahkan, enam di antaranya adalah pemain-pemain hasil binaan kompetisi internal Persebaya.
"Babak pertama tanpa pemain asing, itu menunjukkan nyali pelatih, dan membuktikan bahwa pelatih kami percaya kepada semua pemain yang ada dalam tim ini. Dan, di babak kedua, kami harus bermain dengan sepuluh pemain melawan Madura United dengan materi pemain seperti itu, namun anak anak tetap tenang dan terus fight," bebernya.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Ruben Sanady. Menurutnya, karakter Alfredo yang senang memberikan kepercayaan lebih kepada pemain tersebut adalah kunci mereka bisa menunjukan kemampuan terbaik di setiap pertandingan. "Karena kalau pemain diberikan kepercayaan, maka mereka bermain lebih percaya diri dan tanpa beban," kata bek kiri asal Papua itu.(*)