Masa Recovery Pendek Bukan Alasan Bagi Alfredo
BANYAK kerugian yang sejatinya dialami oleh penggawa Persebaya Surabaya jelang pertandingan melawan Arema FC di babak semifinal Piala Gubernur Kalimantan Timur, sore nanti (2/3). Salah satunya adalah jadwal recovery sangat pendek lantaran jarak pertandingan terakhir grup B dan babak semifinal hanya selisih satu hari.
Belum cukup disitu, setelah laga terakhir melawan Sriwijaya FC itu, bukannya istirahat total, Rendi Irwan dan kawan - kawan malah harus menjalani perjalanan darat menggunakan bis dari Balikpapan ke Samarinda selama empat jam. Memang, Surabaya berada di grup B dan menjalani pertandingan penyisihan grup di Stadion Balikpapan.
Itu berbeda dengan sang lawan, Arema yang sudah menjalani masa recovery dua hari lalu. Singo Edan--julukan Arema -- menjalani pertandingan terakhir penyisihan grup pada 27 Februari lalu. Mereka juga tidak membutuhkan waktu berjam jam untuk melakukan perjalanan darat, karena sejak awal menjalani babak penyisihan grup di Samarinda.
Meski begitu, pelatih Persebaya, Angel Alfredo Vera tidak mau melihat semua hal yang merugikan timnya tersebut menjadi halangan. "Tugas saya adalah fokus menciptakan tim dengan baik dan maksimal untuk memenangkan laga ini. Saya tidak mau mencari kelemahan dan alasan. Karena semua itu akan mempengaruhi mental pemain," kata Alfredo.
Pria asal Argentina itu menjelaskan, semua pemainnya saat ini berada dalam kondisi onfire dan siap memberikan yang terbaik dalam pertandingan sarat gengsi itu. Bahkan, tidak menutup kemungkinan mantan pelatih Persipura itu akan melakukan rotasi dengan menurunkan tim berbeda dari laga sebelumnya.
Alasan Alfredo sederhana, tidak ada tim utama dan kedua di dalam tim besutannya. Artinya, dia bisa secara leluasa bisa menurunkan pemain mana saja yang menurutnya jauh lebih siap. Bahkan, untuk mengantisipasi tim pemenang ditentukan lewat drama adu penalti pun, Alfredo tidak memberikan misi khusus bagi pemain tertentu.
"Karena kondisi di lapangan selalu variatif dan pergantian pemain saat pertandingan berjalan bisa saja terus terjadi. Jadi, untuk eksekusi tendangan penalti, semua pemain harus siap, bukan satu atau dua pemain saja yang harus dipersiapkan untuk drama adu penalti nanti," ungkapnya. "Tapi, pemain kami sudah tahu apa yang mereka lakukan untuk tim ini," papar dia.
Kelemahan lain, kondisi lapangan dan kualitas rumput di Stadion Palaran yang menjadi venue pertandingan pun juga sangat buruk. Dalam official taining yang dilakukan tadi malam, terlihat lapangan berpasir dan tidak rata, kondisi rumput juga sangat tebal. "Tapi ini bukan alasan bagi kami untuk menyerah," kata Oktafianus, winger Persebaya. (*)