EMPAT gol telah dilesakkan Rachmat Afandi di ajang Dirgantara Cup. Produktivitas itu sangat timpang jika dibandingkan saat membela Persija Jakarta pada pergelaran Indonesian Soccer Championship (ISC) tahun lalu. Bagaimana tidak, dari sepuluh kali kesempatan merumput, Rachmat sama sekali tidak mencetak gol.
Dia mengakui, persaingan di lini depan Persija sangat keras. Sebab, ada Bambang Pamungkas dan Pacho Kenmogne yang lebih sering mendapat kesempatan bermain. Faktor lainnya, ego masing-masing pemain tinggi.
Nah, situasinya berbeda saat dia memutuskan bergabung dengan Persebaya Surabaya. Predikatnya sebagai salah seorang pemain senior membuat pemain lain menaruh respek. "Di sini (Persebaya), kebersamaan antar pemain sangat tinggi. Itulah yang membuat saya nyaman dan bisa menampilkan performa terbaik," imbuh penyerang yang pernah menjadi bagian Persebaya saat juara Divisi Utama (sekarang Liga 2) 2003 itu.
Faktor keluarga juga ikut andil dalam mendongkrak penampilannya. Sang istri, Poppy Aqua Dewi, serta dua anaknya, Azzalea Aizka Rajabiah dan Ahmad Syazili Afandi, memang datang ke Jogjakarta khusus untuk memberikan dukungan kepada Rachmat.
Mereka selalu bersama-sama sejak pertandingan pertama penyisihan grup B melawan PSN Ngada (28/2). "Mereka adalah sumber inspirasi saya. Di final Rabu (besok), mereka juga hadir dan semoga saya mampu menjaga performa," tandasnya.
Rachmat dan bomber Persibo Bojonegoro Bijahil Chalwa kini bersaing dalam daftar top scorer Dirgantara Cup. Keduanya punya kans menambah pundi-pundi gol besok. Namun, Rachmat hanya memikirkan gelar juara buat tim.
"Memang, predikat top scorer tentu membanggakan bagi seorang striker. Tetapi, kesuksesan Persebaya adalah prioritas saya," ujarnya. (io/c19/bas)
Story provided by Jawa Pos