Rendi Irwan sudah berontak sekuat tenaga. Tangannya dikebas dan kakinya menendang nendang secara liar. Sang kapten Persebaya itu sedang berusaha keras untuk bisa lepas dari genggaman para penggawa Persebaya Surabaya yang tiba-tiba menyerobot dan menggendongnya.
Namun, apa daya, badannya yang mungil dan tenaga yang baru terkuras habis setelah menjalani latihan di Yogyakarta Internasional School (YIS), tadi sore (12/3) membuat Rendi harus pasrah. Dia membiarkan nasibnya dalam genggaman Ruben Sanadi, Sidik Saimima, Abu Rizal, Oktafianus Fernando, serta Esteban Busto, penerjemah Angel Alfredo Vera.
"Woe aku belum ulang tahun, aku belum ulang tahun," teriak Rendi dengan suaranya yang mulai tenggelam tertutup tawanya sendiri. Tapi, semua sudah terlambat, Rendi digotong beramai ramai ke arah parit yang dialirin air di samping lapangan. Byurr.. pemain asli Sidoarjo itu pun langsung basah kuyup terendam air.
Pemain lain hanya bisa berdiri menjadi saksi sambil tertawa lepas, terlihat puas melihat Rendi yang baru saja dikerjai dan harus berusaha naik dari parit dengan melepas bajunya. Suasana benar benar gayeng, cair dan seluruh penggawa Persebaya terlihat sangat rileks.
Foto: Satrio Wicaksono for Persebaya
Rendi baru saja menjadi korban keusilan Esteban. Memang, setelah latihan dan menggelar doa terakhir, pria asal Argentina itu secara spontan berteriak kalau Rendi ulang tahun. Padahal, Rendi sendiri baru ulang tahun 26 April. Mendengar teriakan Esteban tersebut, pemain lain langsung bergerak mencari Rendi.
"Saya memang iseng saja, biar pemain tidak terlalu tegang jelang pertandingan lawan PS Tira," kata Esteban sambil tersenyum. Setelah insiden penceburan Rendi itu, para pemain langsung naik ke bis untuk menuju hotel. Jumat (13/4), Rendi Irwan dan kawan kawan akan berusaha membawa pulang poin penuh saat melawat ke markas PS Tira. (*)