Saat match coordination meeting di kediaman wakil walikota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, Chairul Basalamah mengusulkan agar Green Force --julukan Persebaya -- menggunakan jersey alternate dengan warna hitam kombinasi hijau saat menjamu Sriwijaya FC. Selain untuk menciptakan suasana baru, jersey ketiga tersebut cocok dengan permintaan mayoritas para bonek saat ini.
Pekan lalu, suporter fanatik Persebaya itu baru saja kehilangan salah satu rekan mereka, Micko Pratama (16) dalam sebuah insiden di Solo. Nah, sebagai bentuk penghormatan bagi Micko, seluruh suporter berencana menggunakan dress code serba hitam. Dan, mereka pun berharap, penggawa Persebaya menggunakan jersey alternate yang memiliki warna senada.
(Foto : Satrio Wicaksono For Persebaya)
"Kami sudah berusaha untuk menyampaikannya (menggunakan jersey alternate, Red) saat match coordination meeting. Tapi, tidak disetujui oleh federasi, karena terhalang regulasi," kata Basalamah dengan suara melemah. "Jadi, kami putuskan untuk tim tetap menggunakan jersey utama, berwarna hijau," timpal Chairul.
Memang saat memberikan usulan tentang jersey alternate itu, Chairul langsung disanggah oleh Maurice Van Tuguis, Match Commissioner dari PSSI. Menurut dia, tidak ada alasan yang kuat bagi tuan rumah untuk menggunakan jersey ketiga. "Persebaya wajib menggunakan jersey utama berwarna hijau. Karena mereka berstatus tuan rumah," kata Maurice tegas.
Mendengar jawaban tersebut, Chairul tidak bisa berbuat banyak. Padahal, dalam rapat koordinasi itu, pihak Persebaya sudah membawa jersey alternate untuk ditunjukan ke wasit dan tim lawan. Nah, pihak Sriwijaya FC akan menggunakan jersey utama mereka, kuning emas dalam pertandingan bigmatch itu. (*)