BANYAK nama-nama pesepakbola kaliber nasional yang lahir dari kompetisi internal Persebaya Surabaya. Tak hanya memperkuat Persebaya, sebagian malah terpilih membela timnas Indonesia. Hingga kini, Bajul Ijo tetap konsisten menempa pemain usia muda dalam kompetisi yang bertajuk Kompetisi Kapal Api Persebaya (KKAP) 2018.
Musim ini, KKAP tetap diikuti 20 klub, namun dibagi dalam dua kasta, yakni Seri A dan Seri B. Total 574 pemain terlibat dalam kompetisi yang digelar tiap sore di Lapangan Persebaya, Karanggayam ini.
Karena tujuan utama KKAP adalah pembinaan, tidak ada lagi pemain uzur yang boleh ikut berkompetisi. Itu karena sejak musim ini diberlakukan batasan ketat usia pemain. Masing-masing klub, baik yang berlaga di kasta tertinggi (Seri A), maupun Seri B, hanya diperbolehkan memakai jasa pemain maksimum berusia 23 tahun.
"Regulasi soal batasan usia maksimum ini tak lain karena mandat dari Mas Azrul Ananda (Direktur Utama PT. Persebaya Indonesia), yang sangat concern terhadap pembinaan potensi pemain muda bagi masa depan Persebaya", ujar Saleh Hanifah, Direktur Amatir Persebaya.
Musim sebelumnya, kebijakan terhadap batasan usia masih agak lunak. Masing-masing klub saat itu diperbolehkan mendaftarkan maksimum lima pemain dengan usia lebih dari 23 tahun. Namun, dari hasil evaluasi, regulasi tersebut dinilai kurang tepat sasaran. Karena itu, saat rapat kerja di Pacet, November 2017 lalu, disepakati batasan usia maksimum 23 tahun.
Komitmen memberi panggung bagi pemain muda itu benar-benar dijalankan. Ke-20 klub internal malah seakan berlomba-lomba memakai pemain belia. Dari rata-rata usia pemain yang terdaftar pada KKAP 2018, berkisar di angka 17,5 tahun!
”Ini tentu sangat positif. Kami merasa klub-klub berlomba-lomba mendaftarkan pemain yang usianya masih belasan tahun. Stok pemain untuk tim senior Persebaya tidak akan kurang, ungkap Saleh Hanifah, Direktur Amatir Persebaya.
Berdasarkan data usia pemain yang terdaftar pada KKAP 2018, rerata umur pemain di Seri B menyentuh angka 17,32 tahun. Sedangkan di Seri A, rerata umur para pemain mencapai 17,88 tahun.
Bintang Timur adalah kontestan Seri A dengan rerata usia pemain termuda, yakni 16,34 tahun. Sedangkan Fatahillah 354 jadi klub termuda di Seri B, diperkuat pemain dengan rata-rata 16,13 tahun. Sementara itu, Al Rayyan adalah kontestan Seri A dengan rerata usia pemain tertua, yakni 18,96 tahun. Disusul Haggana (Seri B) yang rerata usianya 18,33 tahun.
Yang menarik, terdapat tiga pemain yang tergolong masih sangat belia. Tepatnya, masih berusia 13 tahun. Ketiganya berlaga di Seri B. Pemain termuda adalah Tony Firmansyah dari Putra Mars yang berumur 13 tahun dan 112 hari.Dua lainnya adalah Ananda Imannullah, 13 tahun dan 322 hari dari Sasana Bhakti, serta Alamsyah Ragil Santoso (Farfaza FC) berusia 13 tahun dan 232 hari. Dari ketiganya, Alamsyah telah beberapa kali turun ke lapangan hijau. Dia pertama kali tampil sebagai pemain pengganti menit 70 saat Farfaza ditahan imbang Fatahillah 354 pada 23 Maret lalu.
Perlu diketahui, Evan Dimas Darmono pernah menjadi pemain termuda di kompetisi internal musim 2008-2009 lalu. Kala itu, pemain timnas Indonesia tersebut masih berumur 13 tahun.
Sementara di Seri A yang merupakan kasta tertinggi, pemain termudanya berusia 14 tahun. Mereka adalah Ilham Ramadhan dari klub internal Pelabuhan III (14 tahun 165 hari). Termasuk Ilham, setidaknya ada enam pemain yang baru berusia 14 tahun. Mereka adalah Alief Firmansyah (Indonesia Muda) 14 tahun dan 268 hari, M. Aditiya N. (Polda Jatim) 14 tahun dan 343 hari. Tiga lainnya dari Untag Rosita yaitu Anas Ridhlo A. 14 tahun dan 348 hari, Moch. Widi S. 14 tahun dan 280 hari, serta Athayansyah N.S. 14 tahun dan 293 hari.
Sedangkan untuk status pemain tertua tercatat pada sosok M. Amrullah yang berkostum Putra Surabaya (berusia 23 tahun dan 96 hari). Selain Amrullah, ada enam nama lain yang telah mencapai ambang batas usia maksimum. (*)
Naskah ini juga telah tayang di halaman khusus Persebaya Harian Surya, hari Selasa (8/5) dengan judul "Kompetisi Kapal Api Persebaya 2018 Jadi Panggung Pemain Muda"
