PITA hitam yang membalut lengan kiri jersey Persebaya Surabaya penanda suasana berkabung. Klub kebanggaan Kota Pahlawan itu beserta pendukungnya berduka lantaran tiga Bonek meninggal sepulang dari menyaksikan laga Persebaya versus Martapura pekan lalu (27/7).
Seolah-olah tidak ingin para Bonek tenggelam dalam kesedihan, para pemain Persebaya bermain luar biasa dan memberikan pelipur kesedihan karena duka yang mendalam. Klub berjuluk Green Force itu melibas tamunya, PSBI Blitar empat gol tanpa balas di Gelora Bung Tomo, Surabaya, tadi malam.
Berkat kemenangan dalam pekan kesepuluh Liga 2, sekarang Persebaya semakin jauh meninggalkan para pesaingnya di klasemen sementara grup 5. Tim asuhan Angel Alfredo Vera itu kini berada di posisi teratas dengan meraih 21 poin, unggul lima angka atas pesaing terdekatnya, Martapura FC.
Kemenangan itu juga memberikan catatan positif bagi Persebaya sebagai tim yang paling produktif di grup 5 dengan mencetak 19 gol, sama banyak dengan Martapura. Namun, Persebaya lebih baik karena hanya kebobolan 9 gol, sedangkan Martapura kemasukan 15 gol dalam sembilan laga.
Misbakus Solikin lagi-lagi menunjukkan ketajamannya. Gelandang jebolan klub internal Al Rayyan itu mencetak gol ketujuhnya di Liga 2 musim ini tadi malam. Gol tersebut tercipta berkat assist Irfan Jaya pada menit ke-45. Tiga gol yang lain dicetak Abu Rizal (13’), Oktafianus Fernando (50’), dan Rendi Irwan (90’).
"Kuncinya ada di mental para pemain. Mereka enjoy sejak awal," ucap pelatih Persebaya Angel Alfredo Vera sesaat setelah pertandingan usai.
Tanpa kiper utama Dimas Galih yang cedera dan striker utama Rishadi Fauzi yang terkena hukuman gara-gara menerima kartu merah pada laga sebelumnya, plus Rendi yang tidak bermain sebagai starter, Persebaya tampil meyakinkan.
Kendali permainan berada di kaki Misbakus Solikin dkk sejak awal laga. Performa PSBI pada babak kedua kemarin lebih buruk ketimbang babak pertama. Itu tidak terlepas dari ditariknya keluar Luxy Ariawan pada menit ke-40 setelah berbenturan dengan bek Persebaya Fandry Imbiri. Pemain bernomor punggung 87 itu sempat dirawat di pinggir lapangan.
Sempat kehilangan kesadaran, Luxy
mengatakan bahwa dirinya merasakan benturan keras ketika rahang kanannya mengenai
rumput lapangan. Setelah itu, dia tidak sadarkan diri. "Tapi, sekarang sudah
tidak apa-apa. Memang masih terasa sakit dan panas," kata Luxy. (io/dit/c4/ham)
Story provided by Jawa Pos