Aksi teror yang menghantam Surabaya dalam dua hari terakhir, ikut memberikan dampak buruk bagi Persebaya Surabaya. Salah satunya adalah laga Persebaya menjamu Persib Bandung di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, 19 Mei nanti. Ya, pertandingan big match di GO-JEK Liga 1 2018 itu, terpaksa harus dibatalkan karena tidak adanya izin keamanan dari pihak kepolisian.
"Apa yang terjadi di Surabaya belakangan ini (Terorisme, Red) diluar dugaan dan kemauan semua orang. Jadi, dengan melihat kondisi terakhir keamanan Kota Surabaya seperti ini, pihak kepolisian sudah memutuskan tidak mengeluarkan izin keamanan untuk menggelar laga melawan Persib akhir pekan nanti," kata Whisnu Sakti Buana, Ketua Panpel Persebaya.
Menurut Whisnu, upaya Persebaya mendapatkan izin keamanan sejatinya sudah dilakukan sejak pekan lalu. Namun, aksi teror yang terjadi sejak Minggu (13/5) kemarin, membuat aparat kepolisian berpikir ulang. "Kami sudah berkonsultasi dengan liga terkait hal ini. Dan secara resmi laga melawan Persib ditunda. Jadwal terbaru, sudah menjadi tanggung jawab Liga," tegasnya.
Sementara itu, pihak operator kompetisi, PT Liga Indonesia Baru (LIB) langsung merespon cepat terkait kondisi keamanan di Surabaya. Melalui surat 177/LIB/V/2018, operator menerbitkan surat penundaan pertandingan Persebaya menjamu Persib. Pertimbangan mereka, memperhatikan situasi keamanan setelah terjadi ledakan bom di Surabaya.
"Dengan melihat kondisi keamanan yang terjadi di Surabaya, menurut kami kondisi itu (ledakan bom, Red) sudah masuk dalam kategori force majeure. Jadi, pertandingan Persebaya melawan Persib kami putuskan tidak bisa digelar sesuai jadwal," kata Tigorshalom Boboy, Chief Operating Officer PT LIB.
Tigor menuturkan, mereka akan mencari waktu yang pas untuk menggelar kembali pertandingan pekan ke-9 untuk kedua tim tersebut. "Selambat-lambatnya kami akan menyampaikan penetapan jadwal baru pada 24 Mei nanti." jelas Tigor. "Kami berharap kondisi keamanan di Surabaya dan nasional bisa segera kondusif," harapnya. (*)