PAGI hingga siang tadi (25/6) suasana di Lapangan Persebaya, Karanggayam, lebih ramai dari hari-hari biasanya. Terlihat ratusan orang tua dan anak-anak usia sekolah dasar (SD). Mereka meramaikan ajang pemanasan Festival Sepakbola Persebaya Surabaya.
Riuh rendah suara puluhan anak-anak dan orang tua, kebanyakan ibu-ibu, yang merupakan bagian dari 20 klub internal anggota Persebaya ini tak sabar memanfaatkan kesempatan emas. Ya, mereka tengah menanti giliran bertanding menantang Persebaya U-13. Tercatat, ada lima klub yang menantang Persebaya U-13.
Persebaya U-13 menjadi yang terbaik di turnamen Askot PSSI Surabaya 2018, Minggu (13/5) lalu. Karena itu, tidak ada kesulitan berarti bagi tim asuhan Heri Doel tersebut yang mampu memetik lima kemenangan.
Persebaya Surabaya U-13 melakoni lima pertandingan eksebisi melawan klub-klub internal. (Persebaya)
“Tidak perlu lihat hasilnya. Karena ini adalah program pembinaan pemain-pemain usia muda yang terus digenjot Persebaya. Kami antusias penyelenggaraan event sepakbola anak-anak ini mendapat respon positif,” kata Marijono, pengurus amatir Persebaya bidang pembinaan. Dia menyebutkan ini merupakan tonggak pertama, dan event kecil untuk dimeriahkan dulu.
Marijono mengatakan lima klub yang memeriahkan event adalah Indonesia Muda, Bintang Timur, Semut Hitam, TEO dan Anak Bangsa. Dia mengatakan festival tersebut direncanakan bergulir setelah Agustus mendatang. “Kemeriahan ini cikal bakal bahwa nantinya festival itu akan kami rencanakan dengan baik,” jelasnya.
Para pemain Persebaya Surabaya U-13 menerima pengarahan tim pelatih sebelum kembali bermain. (Persebaya)
“Kami masih menyusun jadwal agar bisa menggelarnya dengan maksimal. Harapannya nanti pada tahun-tahun berikutnya bisa diselenggarakan rutin untuk mencari talenta-talenta bagi Persebaya dan timnas Indonesia,” imbuhnya.
Kegiatan ini, katanya, merupakan alternatif kegiatan bagi anak-anak usia dini dalam mengembangkan diri dan bakat-bakat sepakbola di masa mendatang. Dia menilai festival sepakbola menjadi ajang mencari bibit atlet nasional. “Mereka dilatih secara intensif sejak usia dini agar tumbuh menjadi pemain yang berkualitas. Kami report ke PSSI tentang acara ini,” tandas pria yang juga manajer PS Kota Pahlawan ini. (*)