PUTARAN pertama GO-JEK Liga 1 2018 telah usai. Sebagai tim promosi, Persebaya Surabaya bercokol di posisi ke-13. Hasil itu tentu belum memuaskan banyak pihak. Termasuk pendukung setianya, Bonek. Perbaikan-perbaikan teknis dan nonteknis dilakukan untuk menghadapi putaran kedua agar lebih baik.
Manajemen Persebaya langsung melakukan evaluasi. Salah satunya dengan mengundang perwakilan Bonek ke Wisma Persebaya, di Jalan Karanggayam, Surabaya, Jumat (27/7) sore. Pertemuan yang digagas Presiden Klub Persebaya, Azrul Ananda, itu berlangsung dengan gayeng dan penuh keakraban. Turut hadir pula Ketua Panpel Persebaya sekaligus Wakil Walikota Surabaya Whisnu Sakti Buana, Direktur Amatir Persebaya Saleh Hanifah, dan Maurits “Champ” Pangkey, Ketua Koperasi Surya Abadi Persebaya.
Suasana diskusi bersama antara manajemen Persebaya Surabaya dengan Bonek berlangsung dengan gayeng dan penuh keakraban di Mess Persebaya, Karanggayam, Jumat (27/7) sore. (Persebaya)
Azrul mengajak perwakilan berbagai elemen Bonek berdiskusi untuk mencari solusi agar menjadi lebih baik. Tulus Budi, salah satu pentolan Bonek berharap manajemen mengevaluasi tim. “Kami hanya bisa mendesak agar dilakukan evaluasi terhadap tim. Tapi kami juga percaya kepada Mas Azrul sebagai Presiden klub pasti bisa mengambil keputusan yang tepat dan terbaik untuk Persebaya,” kata Cak Tulus, sapaan akrabnya.
Menanggapi hal tersebut, Azrul akan segera menemukan solusi yang tepat di waktu singkat. “Di sisa musim ini, saya akan lebih fokus lagi terhadap setiap detil yang ada di tim Persebaya,” katanya. “Karena sebagai Presiden Klub saya juga merasakan hal yang sama seperti saudara semua (Bonek) saat Persebaya menerima hasil negatif. Bahkan mungkin saya yang paling sedih dan kecewa,” imbuh mantan pemain klub internal Persebaya Indonesia Muda itu.
Presiden Klub Persebaya, Azrul Ananda bersama Ketua Panpel Persebaya sekaligus Wakil Walikota Surabaya Whisnu Sakti Buana, Direktur Amatir Persebaya Saleh Hanifah dalam diskusi dengan Bonek di Mess Persebaya, Karanggayam, Jumat (27/7) sore. (Persebaya)
Memperbaiki komunikasi dari tim ke para suporter menjadi solusi dalam menghadapi putaran kedua agar menjadi lebih baik. Berbagai kabar tentang tim Persebaya akan disampaikan pada para suporter.
Bersama Saleh Hanifah, Azrul juga menjabarkan program jangka panjang untuk kemajuan Persebaya. Mulai dari pembentukan akademi, pembinaan berjenjang, serta kompetisi amatir yang terus dilakukan Persebaya secara konsisten.
“Tidak ada tim di Indonesia yang seserius Persebaya dalam menyiapkan pembinaan kelompok usia, dalam 2-3 tahun lagi mungkin kita baru bisa lihat hasil dari Persebaya U-19 ataupun dibawahnya,” tegas Azrul.
Dirinya juga mencontohkan pembinaan yang sukses dilakukan di bola basket. Delapan alumni Developmental Basketball League (DBL) menjadi bagian timnas basket putri di ajang Asian Games 2018, Agustus mendatang. “Hasil itu tidak terjadi dalam enam bulan, butuh proses yang panjang dan konsisten,” jelas Azrul. “Saya juga ingin menjadikan Persebaya kembali menjadi produsen pemain bintang lewat akademi kita,” tandasnya. (*)