Anggota Bidang Pembinaan Komisi Usia Muda Amatir Persebaya, Mariyono dan Soebodro mendampingi Direktur Amatir Persebaya, Saleh Hanifah saat acara evaluasi KKAP di Wisma Persebaya, Karanggayam, 28-29 Juli. (Persebaya)

PUTARAN pertama Kompetisi Kapal Api Persebaya (KKAP) 2018 sudah usai dengan dituntaskannya laga tunda Indonesia Muda vs El Faza, Selasa (17/7). Menyambut putaran kedua pada 11 Agustus, manajemen Persebaya Surabaya melakukan evaluasi agar kompetisi internal tertua di tanah air ini makin kompetitif dan menghasilkan bibit-bibit potensial bagi Persebaya.

Bersamaan dengan itu, manajemen Persebaya juga menggelar workshop program Elite Pro Academy. Selama dua hari, 28 dan 29 Agustus di Wisma Persebaya, Karanggayam. Kegiatan ini diikuti perwakilan pelatih dari 20 klub, serta perwakilan dari tim Persebaya Kelompok Umur (KU) mulai U-12 hingga U-19 dan tim satelit, PS Kota Pahlawan (KoPa).

Dari hasil evaluasi KKAP, rupanya kinerja wasit KKAP menjadi sorotan untuk segera diperbaiki. Tak hanya kinerja wasit, jajaran pelatih dan ofisial juga tidak luput jadi bahan koreksi. Mengingat pelatih dan ofisial merupakan contoh bagi pemain.

“Yang disoroti betul dari putaran pertama adalah kinerja wasit. Dan diminta juga keseluruhan pelatih, ofisial, pemain, serta perangkat pertandingan lebih santun, lebih beretika, lebih bisa mengedepankan pembinaan,” ujar Saleh Hanifah, Direktur Amatir Persebaya.

Meski demikian, Saleh tetap mengapresiasi jalannya putaran pertama KKAP. Menurutnya, meski masih memiliki kekurangan, putaran pertama sudah berjalan baik. Ia juga berharap putaran kedua KKAP bisa berjalan lebih baik. Mantan manajer Persebaya ini ingin pada putaran kedua nanti klub-klub mampu menampilkan permainan terbaiknya. Jika tim-tim bermain dengan baik, maka output kompetisi juga baik.

“Kami ingin agar kompetisi ini berakhir dengan mencetak produk-produk yang baik untuk Persebaya dan tim nasional. Jadi kami tekankan pada seluruh pengurus tim, pelatih, dan manajer untuk mencetak timnya menjadi lebih baik dari putaran pertama,” tegas Saleh.

Di sisi lain, sebagai klub profesional, Persebaya bakal mewujudkan Elite Pro Academy. Yaitu program yang diwajibkan oleh PSSI kepada semua klub Liga 1 untuk mencetak pemain-pemain terbaik. Persebaya sendiri sudah memiliki fondasi, yakni KKAP yang rutin digelar. Terbukti, pemain Persebaya mulai U-12 hingga U-19 merupakan jebolan kompetisi internal tersebut.

“Mungkin (Elite Pro Academy milik Persebaya) akan lebih baik. Persebaya sudah punya kompetisi. Itu sudah bagus, tidak semua klub punya kompetisi internal yang jalan,” ujar instruktur kepelatihan PSSI, Hanafing. “Persebaya sudah punya bekalnya, tapi apakah sudah berkualitas? Ini yang perlu dicek dan diperbaiki,” tambahnya.

Tak hanya perlu memperbaiki kompetisi internal dan pembinaan tim junior, perbaikan kualitas pelatih juga krusial demi berjalannya Elite Pro Academy ini. Hal tersebut mengingat peran pelatih sangat penting untuk membangun dan menemukan talenta terbaik. Untuk itu, nantinya pelatih bakal dibekali kompetensi.

“Dalam akademi maksimal 26 pemain. Dan dipilih dengan standar penilaian yang terukur. Jadi pelatih akan diajarkan untuk menilai pemain yang bagus, setelah itu mereka memberikan rekomendasi. Tapi nanti hasil rekomendasi tersebut juga dicek ulang oleh talent scouting,” pungkas pria 55 tahun itu. (Tim Persebaya)

Naskah ini juga telah tayang di halaman khusus Persebaya Harian Surya, hari Selasa (31/7) dengan judul "Berbenah Wujudkan Elite Pro Academy"

Populer

Flavio Persembahkan Gol untuk Opan
Saling Percaya dan Konfiden, Kunci Persebaya Menang Atas Persija
Gol Flavio-Rashid Bawa Persebaya Comeback
Eksekusi Penalti Gustavo Bikin Persebaya Tertinggal
Siapkan Banyak Strategi, Persebaya Percaya Diri Hadapi Persija
Persebaya U-13 Juara Piala Soeratin U-13 Zona Surabaya, U-15 Runner Up