Persebaya Surabaya resmi memiliki manajer tim baru. Presiden Persebaya Azrul Ananda mengumumkan penunjukan Candra Wahyudi sebagai manajer Selasa (21/8).”Persebaya sedang menjalani fase yang sangat krusial dalam membangun fondasi jangka panjang. Tidak boleh emosional, harus mengutamakan stabilitas. Candra Wahyudi merupakan bagian dari tim yang mensukseskan Persebaya menjadi juara Liga 2 dan kembali ke Liga 1, dengan pengalaman dan pengetahuan sepak bola yang tidak perlu diragukan lagi. Terima kasih telah bersedia kembali membantu Persebaya untuk bekerja membangun tim, menuntaskan musim 2018 sebaik-baiknya dan menyiapkan program lanjutan yang sustainable untuk Persebaya Selamanya,” jelas Azrul.
Ya, Candra memang bukan nama baru di Persebaya. Dia adalah sosok yang memimpin Persebaya ketika masih di Liga 2 tahun lalu. Sejak dari pembentukan tim ketika itu. PT LIB ( Liga Indonesia Baru) selaku operator liga tidak mempermasalahkan pengangkatan Candra sebagai manajer Persebaya. Meski pun dia belum mengantongi lisensi. Lisensi itu diberikan kepada manajer setelah mengikuti workshop yang digelar oleh liga di awal musim lalu.
”Itu adalah masalah internal Persebaya. Pokoknya sesuai regulasi, yang duduk di bench harus sudah mengikuti proses lisensi yang dilakukan PT LIB,” kata Tigorshalom Boboy, COO PT LIB Selasa (21/8). ”Di Persebaya kan ada asisten manajer (Budi Dharma). Selama dia yang duduk di bench, tidak masalah, tidak kena denda,” tandasnya. Persebaya kini tengah berjuang untuk memperbaiki posisi di klasemen sementara yang masih ada di peringkat ke-13. Dengan 14 pertandingan tersisa, peluang Green Force untuk memperbaiki posisi sangat besar. Dengan Persib yang memuncaki klasemen, Persebaya hanya terpaut sepuluh poin. Dengan Bali United yang ada di peringkat ketiga, Green Force terpaut tujuh poin.
Tidak hanya Persebaya yang melakukan pergantian manajer musim ini. Borneo FC lebih dulu melakukannya. Manajer sebelumnya Wiebie Dwi Andriyas dicopot. Perannya lantas digantikan oleh asisten manajer Hariansyah. (*)